Sabtu, 30 April 2011

PROFIL SSB BIMA AMORA

PROFIL SEKOLAH SEPAK BOLA BIMA AMORA GRESIK


1. Nama dan Alamat Satuan : SSB ” BIMA AMORA ” GRESIK
Jalan : HULA'AN
Kelurahan/Desa : HULA'AN
Kecamatan : MENGANTI
Kota/Kabupaten : GRESIK
Provinsi : JAWA TIMUR
Negara : INDONESIA

2. Nama Yayasan : -

3. Tahun Beroperasi : 2000

4. Tahun Berdiri : 2002

5. Jumlah Anggota sampai saat ini : 125 siwa aktif mulai kelas 3-6 SD S/D SMU

6. Pelatih dan Pembina
Jumlah pelatih : 5 orang
Jumlah Pembina : 2 orang

7. Sumber dana operasional : dana rutin dari siswa dan dana personal

8. Susunan Pengurus

9. Trophy, Piagam Penghargaan dan foto pemain yang berprestasi

10.Program Latihan.


SUSUNAN PENGURUS SSB BIMA AMORA
PERIODE 2010-2014


Penasehat : H.M. IDRIS
Dr. ACHMAD WIDODO, M.Kes.

Penanggung jawab : M. SAID (Kepala Desa Hula’an)

Ketua Umum : SUMALI

Sekretaris : AHMAD YANI, SURONO

Bendahara : IKHWAN

Humas : ACH. SABAN


Bidang Kepelatihan : ABD. QOHAR, S.Sos

Bidang Litbang : M.THURHAM,S.Pd

Tim Pelatih : M. THURHAM, S.Pd
M. THOHIR S.Pd
ABD. QOHAR, S.Sos
MASYHUDA

Bidang Perwasitan : ACH. SAJIDIN

Seksi-seksi
1. Seksi Perlengkapan : ADIM

2. Seksi Transportasi : HAKIM




INDIKATOR KEBERHASILAN DAN PRESTASI YANG TELAH DICAPAI
SSB “BIMA AMORA” GRESIK adalah :


a. Juara I Turnamen Piala J-TV Surabaya U-12 se-Jawa Timur tahun 2003
b. Juara II Liga Lifebuoy Nasional U-10 tahun 2003
c. Juara I Festival Danone U-12 Jawa Timur tahun 2004
d. Juara I Lustrum ITS U-11 se Surabaya, Sidoarjo dan Gresik (SSG) tahun 2005
e. Juara III Mustika Trasindo Surabaya U-11 tahun 2005
f. Juara IV Erlangga Satriagung Surabaya U-12 tahun 2005
g. Juara I Festival Dies Natalis ITS Surabaya U-13 tahun 2006
h. Juara IV Piala Bambang DH Surabaya U-14 tahun 2007
i. Juara III Liga Yamaha/Piala Surya U-15 se-Jawa Timur tahun 2007
j. Juara I Piala Pengcab PSSI Surabaya U-10 tahun 2010
k. Juara III Piala Semen Gresik U-16 Se- Jawa Timur tahun 2010
l. Juara II HUT SSB Mojokerto (SSB. PERKANTI) U-10 Se-Jawa Timur tahun 2010
m. Juara II Piala Wali Kota Mojokerto U-11 Se- Jawa tahun 2011
n. Juara I O2SN Kab. Gresik Tingkat SD Se-Kabupaten Gresik 2011
o. Juara IV GPD ACADEMI CUP VI U-11 Sidoarjo Se- Jawa Timur 2011
p. Juara I Reza Mahasiswa Cup I U-11 Surabaya Se-Jawa Timur 2011


SISWA MASUK TIM NASIONAL INDONESIA KANGA CUP AUSTRALIA U-11 TAHUN TAHUN 2003
ATAS NAMA : DORIS SETIAWAN DAN DODI HENDRA H. MEWAKILI PENGDA JAWA TIMUR DALAM FESTIVAL DANONE NATION CUP NASIONAL 2005 DI JAKARTA

MENJADI PENYUPLAI PEMAIN KELOMPOK UMUR DAN LIGA REMAJA U-18 TAHUN PERSEBAYA SURABAYA DAN GRESIK UNITED, POPDA SD, SMP DAN SMA KAB. GRESIK SAMPAI SEKARANG.

Senin, 25 April 2011

METODE LATIHAN FISIK

METODE MELATIH FISIK
Oleh : M.Thurham, S.Pd (FIK UNESA '95)
Foundation of sports performance
LONG TERM PERIODIZATION TRAINING IS THE ANSWER
GENERALIZED TRAINING (INITIATION 6 – 10 YRS)
Multilateral development
Multilateral skill (run, sprint, jump, catch etc.)
Enough & equal time activities
Committed & selfdiscipline, concentration & emotion control
Flexibility, coordination & balance
Modify the equipment & playing environment to appropriate level
Develop various motor ability in low intensity environtment
Simplify rules so children understand the game
Boys & girls participate together
Make sure sports are fun for children
Lead in games that introduce the basic tactics & strategies
GENERALIZED TRAINING ( ATHLETIC FORMATION 11-14 YRS )
Proggressively increase training volume & intensity
The bodies & capacities are rapidly growing & developing besides still vulnerable to injuries & emotional damage
The emphasis still on be on developing skills & motor abilities, not on performance & winning
Flexibility, coordination & balance
Ethics & fair play, complex drills to improve concentration & attention control
Develop general strength (hips, lower back & abdomin, shoulder joints, arms & legs )
Develop aerobic capacity ( < 800 m ) & moderate anaerobic training ( < 80 m )
Fun competitive situation
SPECIALIZED TRAINING ( SPECIALIZATION 15 - 18 YRS )
The coach can move from “teaching” to “coaching” role
Athlete should has no technical problems
Closely monitor the volume & intensity to ensure that athletes improve dramatically with few injuries
Check progressive improvement the dominant motor abilities for the sports
Increase volume of training first for specific exercise & drill to facilitate performance
Then, increase training intensity more rapidly than volume, but progressively.
Involve athlete in decision making process whenever possible
Avoid maximum strength training
Keep develop aerobic & anaerobic training, athletes capable of coping with lactic acid accumulation
Improve & perfect techniques
Improveindividual & team tactics
Concentration, attention control,positive thinking, self regulation, visualitation & motivation to enhance sports-specific performance
Increase the number of competition progressively
SPECIALIZED TRAINING ( HIGH PERFORMANCE 19 YRS + )
A well-design training plan, based on sound principles of long term development, will lead to high performance
Base training programs on sound scientific principles
Simulate the rhythm & speed required in competition with specific exercises & drills
Help athlete perfect & master specific technical skill, tactics & sport-specific mental strategies
Age based training methods
Beginning Training -Sensitive periods.
Max strength 12-14(f) 14-16(m)
explosive strength 10-12(f) 12-14(m)
Strength Endurance 12-14(f) 14-16(m)
Aerobic Endurance 8-10 (f & m)
Anaerobic Endurance 12-14(f) 14-16(m)
Speed of Reaction 8-10 (f & m)
Maximal Speed 10-12(f) 12-14(m)
Coordination 5-8 (f & m)

PHYSICAL TRAINING ( LATIHAN FISIK ) ADALAH SEBUAH RANGKAIAN DISIPLIN DARI SEBUAH PROSEDUR ATAU LANGKAH-LANGKAH KHUSUS YANG HARUS DILAKUKAN ATLET UNTUK MEMPERSIAPKAN TUBUH GUNA PENINGKATAN KEMAMPUAN
KOMPONEN-KOMPONEN PHYSICAL FITNESS

‘ENERGY FITNESS’, ADALAH KEMAMPUAN UNTUK MENYUPLAI ENERGI UNTUK KONTRAKSI OTOT SESUAI DENGAN TUNTUTAN CABANG OLAHRAGANYA. OLAHRAGA MARATON CONTOHNYA.
MUSCULAR FITNESS’, ADALAH KEMAMPUAN OTOT UNTUK MEMENUHI TUNTUTAN CABANG OLAHRAGA DENGAN STRENGTH, ENDURANCE, SPEED, POWER & FLEXIBILITY YANG OPTIMAL. TOLAK PELURU CONTOHNYA. SEDANGKAN OLAHRAGA BOLABASKET MEMBUTUHKAN KEDUANYA UNTUK SUKSES.
ENERGY FITNESS

AN AEROBIC FITNESS.
AEROBIC FITNESS.
MUSCULAR FITNESS

1. STRENGTH ADALAH JUMLAH BEBAN MAKSIMUM YANG BISADIATASI OLEH OTOT DALAM SATU KALI USAHA
2. ENDURANCE ADALAH KEMAMPUAN OTOT UNTUK BERKONTRAKSI BERULANG-ULANG ATAU MEMPERTAHAN KAN SEBUAH KONTRAKSI YANG KONTINYU DALAM USAHA DIBAWAH MAKSIMAL
3. SPEED ADALAH KEMAMPUAN UNTUK MENGGERAKKAN TUBUH ATAU BAGIAN TUBUH DENGAN SECEPAT-CEPATNYA
4. FLEXIBILITY ADALAH LUASNYA RUANG GERAK DIMANA PERSENDIAN TUBUH DAPAT DIGERAKKAN. HAL INI DITENTUKAN OLEH ELASTISITAS DARI OTOT,LIGAMENT DAN TENDON
5. BALANCE ADALAH KEMAMPUAN MEMPERTAHANKAN POSISI TUBUH BAIK DIAM MAUPUN BERGERAK TANPA KEHILANGAN KESEIMBANGAN/JATUH
6. POWER ADALAH KEMAMPUAN UNTUK START,STOP DAN MERUBAH ARAH DAN KECEPATAN SECEPAT-CEPATNYA DENGAN TEPAT
7. AGILITY ADALAH KEMAMPUAN UNTUK START,STOP DAN MERUBAH ARAH DAN KECEPATAN SECEPAT-CEPATNYA DENGAN TEPAT TANPA KEHILANGAN KESEIMBANGAN
8. STAMINA ADALAH KEMAMPUAN MEMPERTAHANKAN KECEPATAN BERULANG-ULANG

PHYSICAL TRAINING ( Penyiapan tubuh untuk memenuhi tuntutan fisik cabang olahraga )
ENDURANCE
FLEXIBILITY
STRENGTH
SPEED
BALANCE
POWER
AGILITY
STAMINA

STRENGTH
TUJUAN : SPEED STRENGTH
DAPAT DITINGKATKAN S/D 300 %
MAKSIMAL UNTUK LATIHAN WEIGTH TRAINING : 24 – 30 SET/ SESSION LATIHAN

100 % 1 – 3
90 % 3 – 6
80 % 6 – 8
70 % 8 – 12
60 % 12 – 15
50 % 15 – 20
40 % 20 – 25
30 % 25 – 35

ANUGERAH TUHAN
JARAK IDEAL UNTUK MELATIH KECEPATAN ADALAH 20 METER
TOTAL JARAK UNTUK LATIHAN KECEPATAN DALAM 1 SESSION LATIHAN ADALAH 900 METER

TEORI PRINSIP LATIHAN
Bompa: Prinsip-prinsip latihan adalah partisipasi aktif, Perkembangan menyeluruh, Spesialisasi, Individualisasi, Variasi, Model dalam proses latihan, Beban meningkat.
Pate dkk.: Pembebanan berlebih, Konsistensi, Kekhususan, Kemajuan, Ciri pribadi, Keadaan pelatihan, Periodisasi, Masa stabil, Tekanan dalam berlatih.
Fleck dan Kraemer: Pembebanan berlebih, Waktu istirahat, Kekhususan, Variasi latihan, Detraining, Individualisasi.

PRINSIP AKTIF DAN KESUNGGUHAN BERPARTIPASI DALAM LATIHAN.
PRINSIP PENGEMBANGAN MENYELURUH
PRINSIP KEKHUSUSAN ( SPESIALISASI )
PRINSIP INDIVIDU
PRINSIP VARIASI
PRINSIP MEMBUAT MODEL DALAM PROSES LATIHAN
PRINSIP PENINGKATAN BEBAN DALAM LATIHAN SECARA PROGRESIF
PRINSIP AKTIF DAN KESUNGGUHAN BERPARTIPASI DALAM LATIHAN ( BERPARTISIPASI AKTIF )
Atlit yang mandiri dan peran kreatif,
Atlit menjalankan tugas-tugasnya selama LATIHAN
Seorang pelatih dituntut untuk tekun serta bersungguh-sungguh terus menerus dalam menjalankan program latihan terhadap atlitnya dan begitu juga sebaliknya.
PRINSIP PENGEMBANGAN MENYELURUH
Prinsip pengembangan secara menyeluruh dikembangkan dari saling ketergantungan antara organ tubuh manusia dan sistemnya, dan antara proses fisiologi dan psikologis nya, (Ozolin 1971).
Dalam arti lain prinsip ini disusun dari suatu keterkaitan antara semua organisme dan sistem kerjanya dari tubuh dan antara proses fisiologis maupun psikologisnya tertutama dalam perkembangan kemampuan biomotorik nya seperti kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelincahan, koordinasi gerak dan sebagainya.
Prinsip ini harus digunakan umumnya pada program latihan bagi anak – anak artinya sebelum ia menjadi seorang atlit yang mengkhususkan dirinya ke dalam salah satu cabang olahraga tertentu, terlebih dahulu menganut dan menerapkan prinsip/FAHAM ini

PRINSIP KEKHUSUSAN ( SPECIALIZATION )
Spesialisasi adalah latihan yang khusus untuk satu cabang olahraga yang mengarah pada perubahan morfologis dan fungsional dikaitkan dengan spesifikasi cabang olahraga yang bersangkutan. (perubahan dalam wujud teknik, taktik dan psikologisnya).
PRINSIP INDIVIDU
Sebenarnya tidak ada program latihan yang langsung cocok semua atlet. Masing‑masing latihan harus dibuat yang cocok bagi individual atau perorangan karena tidak ada dua orang yang persis sama, yang ada adalah mendekati sama.
How old is a 14 year old ?
PRINSIP VARIASI
Seorang pelatih harus kreatif dalam
menyajikan program latihan nya, pelatih
harus pandai – pandai mencari dan
menerapkan variasi – variasi dalam
latihannya.
PRINSIP MEMBUAT MODEL dalam PROSES LATIHAN
suatu proses mental pembuatan generalisasi dari contoh yang nyata (sama dengan menggambarkan suasana pertandingan).
PRINSIP PENINGKATAN BEBAN DALAM LATIHAN SECARA PROGRESIF
Prinsip latihan yang paling mendasar adalah “Over Load” yaitu suatu prinsip latihan dimana pembebanan dalam latihan harus melebihi ambang rangsang terhadap fungsi fisiologi yang dilatih.
Pembebanan latihan harus selalu ditambah pada waktu tertentu sehingga secara teratur latihan itu semakin berat dengan ketentuan‑ketentuan tertentu pula. Dalam melakukan latihan porsi latihan harus bervariasi, hari‑hari latihan berat harus diselingi dengan hari‑hari latihan ringan.

KOMPONEN LATIHAN
VOLUME LATIHAN
INTENSITAS LATIHAN
DENSITAS LATIHAN
KOMPLEKSITAS LATIHAN
KOMPONEN LATIHAN
Setiap kegiatan fisik yang dilakukan atlit, akan mengarah kepada sejumlah perubahan yang bersifat anatomis, fisiologis, biokimia, dan kejiwaannya. Efisiensi dari suatu kegiatan merupakan akibat dari lamanya, jaraknya dan pengulangannya ( volume ), beban dan kecepatannya ( intensitas ) dan frekuensi penampilannya ( densitas ). Sebagai aturannya penekanan intensitas untuk olahraga yang membutuhkan kecepatan dan daya ledak dan untuk cabang olahraga yang dominan daya tahan terletak pada volumenya. Untuk cabang olahraga yang menuntut keterampilan yang canggih maka kompleksitas latihan merupakan hal yang sangat diutamakan.
Volume Latihan (Definisi)
Volume adalah kuantitas dari kerja yang ditampilkan, mengabungkan antara jarak dengan jam latihan (Bompa).
Volume adalah total kerja yang ditampilkan dalam sebuah sesi latihan tunggal atau siklus (Chu, 1992).
Volume latihan adalah diperkirakan sebagai jumlah total pengulangan yang ditampilkan selama periode waktu khusus. (Fleck dan Kraemer, 1996)
Istilah Volume
Volume latihan maksimal: adalah tahapan latihan yang mutlak dialami oleh atlet dalam suatu periodisasi program latihan. Tanpa pernah mengalami kondisi latihan dengan volume maksimal seorang atlet tidak akan pernah mencapai kondisi adaptasi fisiologis. Ada dua tipe daripada volume latihan yang akan mengakomodir atlet menuju pada adaptasi fisiologis sesuai dengan tuntutan spesifikasi cabang olahraga :
Volume relatif : Jumlah total waktu yang dipakai dalam latihan oleh sekelompok atlet sewaktu latihan yang khusus.
Volume absolut : Ukuran jumlah kerja yang dilakukan setiap atlet per satuan waktu, biasanya dalam menit.
Contoh Volume Pliometrik
Dalam Pliometrik volume diukur dari jumlah kontak kaki ke tanah
Volume latihan untuk level atlet
Atlet top dunia harus menyelesaikan lebih dari 800 - 1000 jam latihan pertahun.
Atlet nasional minimal 600 jam latihan pertahun.
Atlet regional dianggap cukup minimal 400 jam latihan.
VOLUME LATIHAN
SEBAGAI KOMPONEN UTAMA DARI LATIHAN,
VOLUME ADALAH MERUPAKAN JUMLAH UNTUK
PEMBERIAN LATIHAN TEKHNIK, TAKTIK DAN FISIK
YANG TINGGI. MELIPUTI BAGIAN – BAGIAN INTEGRAL :
Waktu atau lamanya latihan
Jumlah jarak atau berat angkatan per satuan waktu
Jumlah ulangan dalam latihan atau unsur teknik yang dilakukan dalam waktu tertentu

Intensitas (Definisi)
Intensitas latihan merupakan salah satu komponen yang sangat penting untuk dikaitkan dengan kualitas kerja yang dilakukan dalam kurun waktu yang diberikan.(Bompa,1999).
Intensitas adalah sebuah pengukuran bagaimana tingkat kesulitan latihan. Harre menyatakan intensitas adalah hal yang utama dari kekuatan individu saat menerima stimulus atau kerja dari prestasi dalam waktu tertentu sampai satu seri latihan.(Haree,1982)
Faktor yang terpenting dalam mendisain dan monitoring sebuah program latihan adalah dengan intensitas latihan. (Marten, 2004)
INTENSITAS LATIHAN
Intensitas latihan merupakan komponen kualitatif yang mengacu pada jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu unit waktu tertentu. Makin banyak kerja yang dilakukan, makin tinggi intensitas kerjanya. Intensitas tercermin dari kuatnya stimuli (rangsangan) syaraf dalam latihan. Kuatnya stimuli tergantung dari beban, kecepatan gerakan dan variasi interval atau istirahat antar ulangan. Kuatnya stimuli berpengaruh terhadap kuatnya peningkatan. Antara intensitas latihan dengan volume latihan sulit untuk dipisahkan. Karena latihan selalu mengkaitkan antara kwantitas dan kwalitas latihan.
Intensitas latihan dapat diklasifikasikan tinggi rendahnya berdasarkan beberapa indikator, antara lain :
Berdasarkan presentase kecepatan atau kekuatan yang
digunakan dalam latihan.
Berdasarkan jumlah denyut nadi dalam mereaksi beban
latihan.
INTENSITAS LATIHAN
LIMA DAERAH INTENSITAS UNTUK OLAHRAGA SIKLIS
4 DAERAH INTENSITAS BERDASARKAN REAKSI DENYUT NADI KARENA BEBAN LATIHAN ( NIKIFOROV, 1974 )
Dimanika Intensitas dan Volume
Intensitas:
Meningkatkan kecepatan dalam jarak tertentu atau meningkatkan berat beban.
Mempersingkat istirahat interval.
Meningkatkan densitas latihan.
Volume:
Memperpanjang waktu latihan.
Meningkatkan jumlah bentuk latihan per siklus latihan.
Menambah jumlah pengulangan.
Meningkatkan jarak atau durasi tiap pengulangan atau drill

Cara yang dianjurkan untuk menentukan lamanya
istirahat antara dua rangsangan adalah menggunakan
sistim denyut nadi. Beberapa pedoman disarankan,
antara lain :
Pada latihan yang cukup berat, latihan bisa dilanjutkan lagi setelah istirahat dengan denyut nadi turun sampai 120 ‑ 140 per menit.
Untuk latihan daya tahan densitas optimalnya sebaiknya dengan rasio
1: 0,5 sampai 1 : 1 (aktifitas : istirahat).
3 Untuk latihan beban/kekuatan khususnya untuk meningkatkan
kekuatan maksimum atau power diperlukan waktu istirahat 2 ‑ 5 menit.
SIKLUS SUPERKOMPENSASI dari SESI LATIHAN
Kaidah beban latihan mengatur hubungan antara volume, intensitas, dan istirahat dalam memberikan beban latihan. (PAULUS. P)
Kaidah 1: Kalau volume latihan besar, intensitas latihan rendah, istirahat singkat.
Kaidah 2: Kalau, volume latihan kecil,
intensitas latihan tinggi, istirahat panjang.
Kaidah 3: Kalau volume latihan sedang,
intensitas latihan tinggi, istirahat panjang.
KOMPLEKSITAS LATIHAN
Kompleksitas latihan menunjukkan tingkat keragaman unsur yang dilakukan dalam latihan. Hal ini erat kaitannya untuk mengatasi masalah koordinasi neuro muscullar.
Kompleksitas Latihan merupakan Tingkat kerumitan dalam latihan, makin besar perbedaan tiap individu, makin besar stress pada sistem syaraf dan diberikan dalam kondisi segar
But there is a Problem…
Bagaimana membuat program latihan tekhnik, urutan latihan, progresifitasnya dll.
Bagaimana latihan ini menjadi jelas dalam hal tujuan, materi yang saya miliki baik atlit, materi latihan, kebutuhan akan lapangan, nutrisi dll
Bagaimana KALAU, kenapa BISA, kapan TANDING, dimana LATIHAN, sampai kapan LATIHAN, etc.
JUMLAH BOLA, JUMLAH LATIHAN YANG KURANG DLL ?????
PHYSICAL SKILL ( Penyiapan tubuh untuk memenuhi tuntutan fisik cabang olahraga )
ENDURANCE
FLEXIBILITY
STRENGTH
SPEED
BALANCE
POWER
AGILITY
STAMINA
MOBILITY

Sabtu, 23 April 2011

SEPAK BOLA




Selama ini kita hanya bisa main Sepak Bola, tanpa mengetahui apa arti dari sepak bola itu sendiri. Nah, sedikit pengetahuan nih tentang Sepak Bola. Cekidot :)

Sepak bola adalah suatu permainan kolektif atua kerja sama tim. Artinya kita harus bekerja sama dengan teman satu tim untuk mencapai hasil yang maksimal. Kita tidak akan bisa bermain sepak bola seorang diri tanpa adanya teman, meski sehebat apapun kita. Dalam permainan sepak bola dikenal istilah..... strategi, yaitu bertahan dan menyerang.

Bertahan : Adalah suatu usaha untuk menggagalkan serangan lawan agar tidak bisa memasuki daerah pertahanan sendiri untuk mencetak gol. Dalam melakukan strategi bertahan dibutuhkan konsentrasi dan tidak harus bergantung hanya pada pemain bertahan saja, tetapi semua pemain mempunyai kewajiban untuk bertahan, hanya saja setiap pemain mempunyai porsi yang berbeda-beda dalam bertahan, tergantung posisi asli si pemain.

Menyerang : Adalah suatu usaha membawa bola ke daerah pertahanan lawan untuk membuat gol. Untuk melakukan serangan , dibutuhkan kerjasama, konsentrasi dan kejelian membaca peluang.

Secara umum ada 3 faktor yang menjadi dasar jika kita ingin menjadi pemain sepak bola.

1. Fisik
Fisik yang kuat adalah syarat dasar yang harus dimiliki seorang pemain sepak bola. Karena dalam permainan sepak bola kita dituntut untuk berlari setiap saat untuk mengejar, menggiring atau merebut bola dari lawan. Dengan demikian, akan sangat banyak tenaga yang dikeluarkan.
lionel_messi
2. Teknik
Teknik sangat penting dalam permainan sepak bola, kerena dengan tehnik kita akan lebih mudah dalam mengolah atau memainkan bola. Kita ambil contoh Lionel Messi, dia adalah salah satu dari sekian banyak pemain sepak bola yang mempunyai teknik tinggi. Karena itu dia bisa dengan mudah mengolah atau memainkan bola sesuai dengan apa yang dia inginkan.

3. Fisi
Adalah suatu kemampuan membaca situasi dalam suatu permainan. Dalam hal ini seorang pemain harus faham situasi, kondisi dan apa yang harus dilakukan dalam suatu pertandingan. Salah satu contohnya adalah : dalam suatu pertandingan minimal seorang pemain harus bisa menentukan kapan dia harus menahan, mengolah, menendang atau mengumpan bola kepada teman bermain, dan masih banyak contoh lainnya.